Uranium adalah unsur kimia yang terkenal karena peranannya dalam pembangkit energi nuklir dan senjata nuklir. Namun, ada banyak fakta menarik dan jarang diketahui tentang uranium yang tidak banyak disadari oleh orang. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang uranium:
Uranium Ditemukan pada Tahun 1789
Uranium pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Martin Heinrich Klaproth pada tahun 1789. Dia mengekstrak unsur ini dari bijih mineral yang dikenal sebagai pitchblende (sekarang dikenal sebagai bahan baku uraninit). Meskipun uranium telah ditemukan lebih dari dua abad yang lalu, manfaatnya dalam teknologi nuklir baru ditemukan pada awal abad ke-20.
Uranium Ternyata Tidak Memiliki Bau atau Warna
Meskipun uranium sangat berbahaya dan radioaktif, unsur ini sebenarnya tidak memiliki bau atau warna yang dapat terdeteksi dengan panca indera manusia. Uranium dalam bentuk logam atau oksidanya berwarna keabu-abuan, namun tidak ada sifat khas lain yang menonjol, kecuali radiasi yang dipancarkannya.
Uranium Bersifat Radioaktif Secara Alami
Uranium adalah unsur radioaktif alami, yang berarti ia memancarkan radiasi bahkan tanpa diproses atau dipakai dalam reaktor nuklir. Uranium mengandung isotop yang tidak stabil, terutama Uranium-238 dan Uranium-235, yang memancarkan radiasi alfa saat meluruh, sebuah proses yang menghasilkan energi.
Uranium Dapat Digunakan untuk Membuat Plutonium
Melalui proses pengayaan atau konversi dalam reaktor nuklir, uranium dapat berubah menjadi plutonium, yang juga dapat digunakan dalam senjata nuklir dan pembangkit listrik. Plutonium-239, yang dihasilkan dari uranium-238, adalah bahan bakar yang sangat efektif untuk reaktor nuklir dan senjata nuklir.
Uranium Terdapat di Alam dalam Jumlah yang Cukup Banyak
Meskipun uranium terbilang langka di kerak bumi dibandingkan dengan unsur-unsur lainnya, keberadaannya cukup melimpah. Uranium dapat ditemukan di banyak tempat di bumi, termasuk dalam tanah, laut, dan batuan. Faktanya, cadangan uranium yang ada di bumi saat ini diperkirakan bisa mencukupi kebutuhan energi nuklir selama ratusan tahun jika digunakan dengan bijak.
Uranium Tidak Hanya Tersedia di Tambang
Selain ditambang, uranium juga dapat diekstraksi dari air laut. Penelitian menunjukkan bahwa air laut mengandung sejumlah kecil uranium, dan sejumlah perusahaan telah mulai mengembangkan teknologi untuk mengekstrak uranium dari laut sebagai alternatif cadangan. Meskipun biaya ekstraksi masih sangat tinggi, ini bisa menjadi sumber daya jangka panjang di masa depan.
Uranium Memiliki Densitas yang Sangat Tinggi
Uranium adalah salah satu unsur dengan densitas tertinggi di bumi. Dengan densitas sekitar 18,95 gram per sentimeter kubik, uranium hampir dua kali lebih padat dari timah. Itulah sebabnya uranium sering digunakan dalam proyek-proyek militer dan teknologi, seperti peluru armor-piercing (peluru yang dirancang untuk menembus pelindung keras) dan balast pesawat.
Uranium Dapat Membentuk Kristal
Uranium juga dapat membentuk kristal dalam bentuk yang disebut uraninit (atau pitchblende), yang memiliki struktur kristal yang dapat ditemukan di alam. Uraninit adalah sumber utama uranium yang diekstrak dari tambang. Meskipun uranium secara alami sangat radioaktif, uranium yang terkandung dalam bijih tidak akan berbahaya jika dibiarkan dalam bentuk mineralnya.
Uranium Digunakan dalam Penanggalan Radioaktif
Selain digunakan sebagai bahan bakar nuklir, uranium juga digunakan dalam penanggalan radioaktif atau penentuan umur benda menggunakan teknik uranium-235 dan uranium-238. Teknik ini berguna untuk meneliti usia fosil atau batuan yang mengandung unsur uranium, sehingga membantu ilmuwan dalam bidang geologi dan paleontologi.
Uranium Adalah Unsur yang “Tua”
Uranium termasuk dalam kelompok unsur yang sangat tua dalam hal usia. Uranium-238, isotop yang paling banyak ditemukan di alam, memiliki waktu paruh yang sangat panjang sekitar 4,5 miliar tahun. Ini berarti bahwa sebagian besar uranium yang ada di bumi sudah ada sejak awal pembentukan planet ini.
Uranium Terkandung dalam Beberapa Obat
Meskipun terdengar aneh, uranium dapat ditemukan dalam beberapa obat tradisional atau suplemen, terutama yang mengklaim dapat meningkatkan kesehatan tulang. Namun, penggunaan uranium dalam obat-obatan sangat terbatas karena potensi radiasi yang dimilikinya.