Bergabungnya Adolf Hitler dengan Partai Nazi

Seobros

Adolf Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman (Deutsche Arbeiterpartei, DAP) pada tahun 1919, yang kemudian menjadi Partai Nazi. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana dan mengapa Hitler bergabung dengan partai tersebut:

Latar Belakang Bergabung
Pengalaman Pasca-Perang: Setelah Perang Dunia I, Jerman mengalami krisis ekonomi, sosial, dan politik yang parah. Banyak veteran perang, termasuk Hitler, merasa kehilangan tujuan dan frustrasi terhadap kondisi negara. Ini menciptakan tanah subur bagi ideologi ekstremis.

Keterlibatan dalam Politik: Pada tahun 1919, Hitler bekerja sebagai agen intelijen untuk Angkatan Darat Jerman. Dalam tugasnya, ia diperintahkan untuk memantau dan mengawasi partai-partai politik kecil yang muncul di Munich, termasuk DAP.

Proses Bergabung
Pertemuan Awal: Hitler pertama kali menghadiri pertemuan DAP pada bulan September 1919. Di sana, ia terkesan dengan orasi dan ide-ide yang disampaikan oleh pendiri partai, Anton Drexler.

Bergabung Secara Resmi: Setelah beberapa bulan aktif berpartisipasi, Hitler resmi menjadi anggota DAP pada 1 Januari 1920. Ia mulai aktif dalam propaganda dan organisasi partai.

Pergeseran ke Nazi: Di bawah kepemimpinan Hitler, DAP berubah menjadi Partai Nasional Sosialis Pekerja Jerman (NSDAP) pada tahun 1920. Ini menandai perubahan signifikan dengan penekanan pada nasionalisme, rasisme, dan anti-Semitisme.

Alasan Bergabung
Pencarian Identitas: Hitler mencari identitas dan tujuan dalam dunia politik yang kacau. Bergabung dengan DAP memberinya platform untuk menyuarakan pandangannya tentang Jerman dan masa depannya.

Ideologi Rasial dan Nasionalisme: Ideologi DAP, yang menyuarakan nasionalisme Jerman dan menekankan ketidakpuasan terhadap pemerintahan saat itu, sejalan dengan pandangan Hitler yang mendalam tentang pentingnya ras dan bangsa.

Kemampuan Berorasi: Hitler adalah orator ulung. Bergabung dengan DAP memberinya panggung untuk menarik perhatian publik dan membangun basis dukungan.

Peluang untuk Kekuasaan: Dalam iklim politik yang tidak stabil, Hitler melihat DAP sebagai kesempatan untuk meraih kekuasaan dan mempengaruhi arah Jerman.

Konsekuensi
Setelah bergabung, Hitler dengan cepat naik pangkat di dalam partai, mengambil alih kepemimpinan pada awal 1921. Di bawah kepemimpinannya, Partai Nazi semakin radikal dan mengambil alih kekuasaan di Jerman pada tahun 1933.

Sumber untuk Penelitian Lebih Lanjut
“Mein Kampf” – Buku ini berisi banyak pandangan awal Hitler tentang politik dan masyarakat.
“Hitler: A Biography” oleh Ian Kershaw – Menggambarkan perjalanan hidup dan politik Hitler, termasuk keterlibatannya dengan DAP.

Leave a Comment